CINTA
KU KANDAS SETELAH KETOPRAK
By
: X MIA 1 2013/2014
(SEPTIANA PANGANGGIT)
Narrator : Di sebuah negeri Kepulauan, hiduplah keluarga Barata.
Yakni para pandawa dan kurawa.
Pagi ini para
pandawa akan berangkat ke sekolah. Mereka bersekolah di salah satu sekolah
internasional di Jakarta.
ADEGAN I Di rumah. Saat akan berangkat
sekolah.
1.
Eyang
: kunthi … kunthi ! (eyang
masuk)
2.
Kunthi : Dalem… kawula eyang (datang tergopoh gopoh).
3.
Eyang
: Panggilkan putra putra mu.
4.
Kunthi
: Inggih Eyang.
(Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa muncul
satu per satu masuk di damping kunti.)
5.
Yudhistira(narrator) : kawula eyang.
6.
Bima
(narrator):
kawula eyang.
7.
Arjuna
(narrator):
kawula eyang.
8.
Nakula
(narrator):
kawula eyang.
9.
Sadewa
(narrator):
kawula eyang.
10.
Kunti
: Ini mereka Eyang.
11.
Yudhistira
: Kawula wonten mriki eyang.
12.
Eyang
: kalian sudah siap ?
13.
Yudhistira
: sampun eyang, bukan kah begitu adik adik ku ?
(Menjawab dengan serentak : iya, eyang)
14.
Eyang
: kalau begitu berangkatlah. Nanging
dieleng eleng kowe kabeh ora keno ninggalake kabudayan jawa, sebab budaya iku
luhuring bangsa. Wis kono sing ati ati
15.
Yudhistira
: inggih, Pangestunipun eyang. Kawula pamit bu. (memandang wajah kunthi)
(Menyalami tangan eyang dan kunthi)
Setelah pandawa
pergi.
16.
Eyang
: Kunti, Antarkan aku ke kamar.
17.
Kunthi
: baik eyang.
ADEGAN II Di sekolahan, di halaman sekolah,
pada saat istirahat.
Narrator : merekapun sampai di sekolah.
(sambil berjalan, berhenti sebentar)
18.
Bima
: sekolah ini selalu saja membuat
ku ingin makan.. hemmm. (menjilat bibir)
19.
Nakula
: kau ini kak bima, makanan saja yang
selalu kau pikirkan.
20.
Yudhistira
: kita disini bukan untuk makan
Bima, kita disini untuk mencari ilmu, ingat pesan ibu.
21.
Sadewa
: bukan kak Bima namanya jika tidak
mencari makan, bukankah begitu kak arjuna (menyikut
arjuna)
Arjuna tidak menjawab
22.
Sadewa : hei kak arjun.
23.
Arjuna
: Iya benar itu. (memperhatikan seorang gadis)
24.
Bima
: hei nakula, sekarang antar aku ke
kantin, ayo cepat (menyeret nakula)
25.
Yudhistira
: kalau begitu aku pergi ke
perpus. Ada yang mau ikut ?
26.
Sadewa
: tidak kak, kau pergi sendiri saja ya.
(tersenyum kecil)
Yudhistira pergi, tiba tiba Karna datang, dan
mengagetkan mereka berdua.
27.
Karna
: Door… hayo lagi ngapain kamu
jun ?
28.
Sadewa
: oh, hai karna. biasa kak arjuna
sedang memperhatikan sinta.
29.
Arjuna
: kalian jangan merusak suasana dong.
30.
Karna
: kalian sudah tau belum ?
31.
Arjuna
: apa ?
32.
Karna
: akan ada Festival Culture of
Indonesian. Kalian mau ikut ngk, sekolah akan mengadakan seleksi siapa yang
akan mewakili sekolah kita dalam ajang pementasan seni terbesar se-ASIA itu.
Kalian tertarik, ha ??
33.
Sadewa :
lebih baik kita bawa kakak ku ini masuk kelas dulu. Pikirkan itu nanti. (menyeret sadewa)
Mereka pergi menuju kelas.
ADEGAN III Dirumah di ruang tamu
Narrator :
Mereka melewati sekolah hari itu seperti biasanya. Sesampainya di rumah, para
pandawa langsung mendapatkan pertanyaan dari eyangnya.
34.
Eyang
: Yudhistira… (masuk dan memanggil)
35.
Yudhistira
: inggih eyang.
36.
Eyang
:apa yang kalian sudah menyiapkan
diri untuk mengikuti seleksi yang diadakan sekolah.
37.
Yudhistira
: belum eyang.
38.
Duryudana
: aku rasa para Pandawa tidak akan mengikuti seleksi itu, mereka sudah cukup
tau diri bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan para kurawa. (tiba tiba menyahut)
39.
Bima
: jaga bicaramu Duryudana. (datang tiba tiba)
40.
Eyang
: hentikan ! Eyang tidak mau tahu
pokoknya kalian semua harus mengikuti sekesi itu, bagaimana bisa cucu cucu pemiliki
yayasan tidak ikut berpartisipasi. Sekarang kalian boleh pergi ke kamar kalian.
Narrator : Para
pandawapun, pergi menuju kamarnya. Lalu mereka berpikir, tentang apa yang akan
mereka tampilkan pada saat seleksi yang diadakan sekolah mereka.
Di kamar para Pandawa
41.
Sadewa
: bagaimana ini kakak Yudhistira. Apa
yang akan kita tampilkan, jika kita kalah dari Kurawa tentu akan mempermalukan
ibu. Kita bahkan belum mempersiapkan apa apa.
42.
Yudhistira
: adik adik ku kira kira apa
yang harus kita tampilkan dalam seleksi yang diadakan sekolah ?
43.
Arjuna
: bagaimana kalo ketoprak ? (menjawab tanpa melihat)
44.
Nakula
: kak arjun yang benar saja. Ketoprak
itu sudah tidak pernah ditampilkan, lagi pula siapa yang akan mau menjadi
pemain wanitanya.
45.
Arjuna
: justru karena tidak pernah ada yang
menampilkan kita yang menampilkan, masalah pemain wanitanya, kita ajak saja
sinta, dia kan pencinta budaya, dan aku yakin dia tidak tau tentang ketoprak,
pasti dia akan sangat tertarik. Bagaimana ?
46.
Bima
: haha, ide bagus itu Arjuna,
tumben. Ada untungnya juga dia selalu melamunkan sinta. Ya sudah ayo kita tidur
semuanya. (meninggalkan arjuna)
47.
Arjuna
: Pergiwa oh Pergiwa…. (menyanyi lagu….saben wayah lingsir wengi,
mripat iki ora bisa turu, tansah kelingan sliramu…. *Lagu bisa diganti yang
lebih sesuai)
ADEGAN IV Di ruang kelas. Pada saat pandawa
memasuki ruang kelas.
Narrator : Kesokan
harinya pada saat di ruang kelas, duryudana tenyata datang lebih awal daripada
para pandawa. Duryudhanapun mencaci para pandawa.
48.
Duryudhana
: aku ingatkan, kalian tidak akan menang melawan kami, jadi sebaiknya kalian
tidak usah mengikuti seleksi itu, kakak tertua tersayang.
49.
Dursasana
: benar itu ! kalian tidak akan menang
mengalahkan 100 kurawa. Jadi lebih baik mudur saja.
50.
Bima
: Dursasana !
51.
Yudhistira
: sudah bima, sekarang kita duduk.
Bel berbunyi, seorang guru (Bu Resi) masuk…
52.
Bu
Resi : selamat pagi anak anak.
53.
Anak anak : selamat pagi bu…. (serentak)
54.
Bu
Resi : pelajaran sastra kali ini akan
membahas tentang ‘mencintai budaya nusantara’. Budaya merupakan identitas
sebuah bangsa, yang harus kita jaga, kita junjung, dan kita lestrikan. Nah,
untuk meningkatkan rasa cinta kalian terhadap budaya nusantara, dan berhubungan
dengan akan diadakannya Festival culture of Indonesia. Ibu ingin kalian
membentuk sebuah kelompok, dan menampilkan apa saja yang berhubungan dengan
budaya Indonesia. Nama nama yang ibu sebut silahkan mengelompok. Kalian mengerti ?
55.
Anak anak :
mengerti bu. (Serentak)
56.
Bu
Resi : Kelompok pertama, dewi, ratna,
jaya, aryo, raka, nita, ratih, yoga. Kelompok kedua, duryudana, Dursasana,
durjaya, durmasama, durgemo, banowati, padhita, sangkuni. Kelompok ketiga,
Yudhistira, bima, arjuna, nakula, sadewa, sinta, syifa, dan prajna. Nah ibu
harap minggu depan kalian sudah siap. (Bel
berbunyi) silahkan kalian istirahat, sekian dari bu. Selamat siang.
57.
Anak anak :
selamat siang bu…
58.
Duryudhana
: bahkan untuk sekedar untuk tugas sekolah, kau tak akan bisa mengalahkan kami.
59.
Bima
: Kau !!! (seakan akan memukul wajah Duyudhana)
60.
Yudhistira
: Sudah cukup Bima, jangan ladeni mereka.
61.
Dursanana
: bilang saja takut.
62.
Durjaya
: Your are Nothing.
(Para kurawa pergi.)
63.
Nakula
: kakak, bukankah ini sebuah
keberuntungan, kita tidak perlu susah susah membujuk sinta, karena dia anggota
kelompok kita, dan kita bisa mewakili sekolah dalam Festival Culture of
Indonesia, yang sekaligus mengalahkan para kurawa.
64.
Sadewa
: benar itu kakak apa yang dikatakan
nakula.
65.
Bima
: tumben otak mu, jalan. Sekarang
kau antar aku ke kantin. (menyeret nakula)
(pergiwa dan kawan kawan datang.)
66.
pergiwa :
hai… aku satu kelompok dengan kalian kan ?
67.
Arjuna
: Iya sini sini (senang)
68.
Sadewa
: kakak, aku ke kantin juga ya…
69.
Yudhistira
: kau ikut aku ke perpus cari refrensi. (Menarik
sadewa.)
70.
Prajna
: Sinta, aku dan syifa ke toilet
dulu ya. (mereka pergi)
71. pergiwa
: iya jangan lama lama ya…
(Suasana hening, arjuna bertatapan dengan sinta)
72. pergiwa
: jadi, (agak lama) apa yang akan kita tampilkan ?
73.
Arjuna
: ketoprak. (Spontan, datar )
74.
Sinta
: ketoprak ??! bukankah itu makanan
?!! (kaget, bingung)
75.
Arjuna
: bukan, bukan ketoprak makanan
sinta. Ketoprak yang aku maksud itu kesenian tradisional asli Indonesia yang mirip
dengan teater, kesenian ini memang sudah cukup tergerus jaman. Pertunjukan ini
di isi dengan dialog dialog yang akan membawa penonton merasakan atmosfir
“dunia jawa”, pada zaman kekuasaan para raja raja di jawa. Bagaimana ? menarik
bukan ?? (penuh dengan semangat berapi
api yang sedikit lebay dan penuh penghayatan)
76. pergiwa
: wah begitu ? aku baru tau, kalau
begitu ayo kita kasih tau yang lain. (dengan
semangat, meninggalkan arjuna, diikuti denga arjuna mengejar pergiwa)
ADEGAN V Di kamar pandawa. Malam hari. Arjuna
Nampak galau.
Narrator :
Akhirnya para pandawa dan teman teman sinta sepakat untuk menampilkan ketoprak,
untuk tugas sastra mereka. Arjunapun semakin senang, karena bisa satu kelompok
dengan sinta.
(arjuna
masuk : “cantiknya dia….”)
77.
Sadewa : kak lagi lagi kau melamunkan gadis itu ?
(tiba tiba datang)
78.
Arjuna
: Hari ini untuk pertama kalinya aku bicara
panjang lebar dengan dia.
79.
Yudhistira
: jangan terpesona dengan kecantikan jasman,
lihatlah kecantikan dari dalam dirinya. (datang
membawa buku duduk)
80.
Bima
: benar itu arjuna… jangan kau butakan dirimu
dengan cinta buta. (datang membawa
makanan duduk disamping arjuna)
81.
Nakula
: cie yang lagi kasmaran…(mendampingi bima)
Arjuna lantas
menyanyi lagu campursari kasmaran.(*lagu
bisa diganti yang lebih sesuai)
ADEGAN VI Di
ruang kelas. Saat pelajaran.
Narrator : Keesokan
harinya, Bu Resi guru sastra menanyakan tentang persiapakan siswa siswinya
mengenai tugas yang ia berikan.
82.
Bu
Resi : bagaimana anak anak apakah
kalian sudah siap dengan apa yang akan kalian tampilkan ?
83.
Anak anak :
sudah bu (serentak)
84.
Bu
Resi : Tapi anak anak sebelum kalian
tampil adakah yang akan menampilkan kebudayaan tradisional?
85. pergiwa
: kelompok saya bu.
86.
Bu
Resi : iya Sinta, apa yang kelompok mu
tampilkan ?
87. pergiwa
: Ketoprak, bu.
88.
Bu
Resi : wah bagus itu. Tapi kenapa kamu
pilih kesenian itu sinta ?
89.
Duryudana
: karena ceritanya sangat kuno bu, sama seperti mereka yang juga kuno. (tertawa, terbahak bahak)
90.
Anak anak : tertawa
terbahak bahak bersamaan.
91.
Bima
: Kau !!!!!!!!!! (nada keras tinggi)
92.
Yudhistira
: Sudah cukup Bima. (tidak kalah tinggi).
Harus ku beritahu berapa kali agar kau tidak meladeni orang seperti dia.
93.
Bu
Resi : sudah cukup anak anak !!
Ketoprak itu tidak kuno. Ketoprak merupakan sebuah kesenian drama tadisional
yang sudah mulai tergerus keberadaaannya oleh zaman. Budaya tradisional itu
jangan ditertawakan, melainkan harus dicintai dan dilestarikan. Tapi, jika
boleh tau kenapa kalian memilih menampilkan ketoprak ? (melihat ke arah Yudhistira)
94.
Yudhistira
: Karena, ketoprak adalah salah
satu seni pertunjukan teater yang sederhana, yang meliputi unsur tradisi jawa,
baik struktur, lakon, dialog, busana rias, maupun bunyi bunyiannya. Walau
sederhana ketoprak merupakan salah satu media tradisional yang mudah diterima,
relevan dengan budaya yang ada, menghibur, fleksibel, dan juga menggunakan
komunikasi dua arah. Yang dapat dengan mudah dinikmati oleh masyarakat. Selain
itu kita ingin agar para generasi muda mampu mencintai dan melestarikan budaya
Indonesia. Bukankah begitu bu ? (tersenyum
penuh arti)
95.
Bu
Resi : excellent. Jawaban tanpa cela.
(Disaat yang bersamaan kepala sekolah sudah berdiri
di belakan kelas, dengan tiba tiba berbicara.)
96.
Kepsek
: jawaban yang tidak perlu diragukan
lagi. Sepertinya kita sudah menemukan salah satu kesenian apa yang akan kita
tampilkan dalam Festival culture of Indonesia. Bukankah begitu bu Resi ?
97.
Bu
Resi : oh, iya, tentu, ibu kepala
sekolah.
98.
Kepsek
: Saya pastikan kalian menjadi salah
satu yang akan mewakili sekolah kita dalam Festival culture of Indonesia.
Selamat. Kalau begitu Saya permisi bu (pergi)
99.
Bu
Resi : Silahkan bu… (bel berbunyi). Baiklah anak anak kita
istirahat dulu. (melihat ke Yudhistira)
selamat Yudhistira.
100. Yudhistira : iya
bu, terimakasih.
Anak anak keluar untuk istirahat.
Moderator : Akhirnya
pandawa terpilih menjadi salah satu kelompok yang mewakili sekolahnya dalam
Festival culture of Indonesia. Dalam festival itu mereka juga berhasil meraih
juara pertama, sebagai budaya nasional yang mempesona. Namun setetlah
pementasan ketoprak selesai, sejak saat itu pergiwa tak pernah terlihat lagi. Entah
kemana ia pergi. Para pandawapun dapat bersantai karena telah berhasil
mengalahkan para kurawa.
ADEGAN VII Saat di rumah. Saat di
kamar Pandawa.
101. Yudhistira :
Bukankah menyenangkan mencintai dan melesatarikan budaya nusantara, adik adik
ku ?
102. Nakula : tentu kakak Yudhistira. Bukankah begitu
kakak Bima ? (menoleh pada bima)
103. Bima :
ya aku setuju dengan jawabanmu. Sekarang kau antar aku ke dapur mencari makan.
Oke.
104. Nakula : oke kakak, bima. (Bima dan nakula pergi)
(Yudhistira beranjak pergi)
105. Sadewa : Kau mau
ket toko buku kak ?
106. Yudhistira : kau
mau menemaniku ?
107. Sadewa :
daripada menemani orang galau. Ayo kak kita pergi.
108. Yudhistira
: Kami pergi dulu arjuna, kau mau ikut ?
109. Arjuna : tidak. Sanalah, kalian pergi. (bergumam) Ah cinta ku kandas setelah
ketoprak. (murung)
(Arjuna menyanyi alun alun nganjuk, *lagu bisa
diganti yang lebih sesuai)
~SELESAI~
DRAMATIC PERSONAL
1. ARJUNA
(L) : AFTON AGATA
2. YUDHISTIRA
(L) :FARID WAHYU KURNIAWAN
3.
BIMA
(L) : HENDAWAN FITRI ADI
4. NAKULA
(L) :IQBAL RIZKI KURNIAWAN
5. SADEWA(L) : MUH. LUTFI KUSNAWAN
6. BU
RESI (P) :LUTFI ALFUN LALEY
7. DURYUDHANA
(L) : PILATUS EDITYA
8. PERGIWA
(P) : ADINI KUSUSMA DEWI
9. KARNA
(L) : M. IQBLA IMDADURROHMAN
10. DURSASANA
(L) : LALANG PRAMUDITYA
11. EYANG
(L) : AGASTYA RAHARDYAN PUTRA
12. KUNTHI
(P) : NUR ANNIDA RAHMAH
13.
KEP.
SEK(P) :BENING LARASATI
14. PRAJNA
(P) :KARTIKA WIDHI DWI N
15. DURJAYA
(L) : DANI NUR HENDRAYANTO
*Narator (P) : IRMA OKTAVIANINGSIH